BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada tahun – tahun sekarang rata – rata orang
yang sudah memasuki usia lanjut menjadi penderita stroke. Di Indonesia
penderita stroke saat ini menjadi penghuni terbanyak di bangsal atau ruangan
pada hampir semua pelayanan rawat inap di R.S.U. Selain menimbulkan beban
ekonomi bagi penderita dan keluarganya, stroke juga menjadi beban bagi
pemerintah dan perusahaan asuransi kesehatan.
Berbagai fakta menunjukkan bahwa sampai
saat ini, stroke masih merupakan masalah utama di bidang neurologi maupun
kesehatan pada umumnya. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan strategi
penangulangan stroke yang mencakup aspek preventif, terapi rehabilitasi, dan
promotif.
Sekarang di setiap rumah sakit keberadaan
unit stroke tidak lagi sekadar pelengkap, tetapi sudah menjadi keharusan,
terlebih bila melihat angka penderita stroke yang terus meningkat dari tahun ke
tahun di Indonesia .
Untuk itulah penulis menyusun makalah mengenai stroke yang menunjukan masih
menjadi salah satu pemicu kematian tertinggi di Indonesia .
B.
Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang yang
dikemukakan sebelumnya maka beberapa masalah yang akan dirumuskan dalam makalah
ini adalah :
- Apakah stroke itu ?
- Bagaimana jenis/bentuk/klasifikasi stroke ?
- Apa Faktor Resiko Stroke ?
- Bagaimana mekanisme timbulnya penyakit stroke ?
- Bagaimana tanda – tanda dan gejala klinisnya ?
- Bagaimana cara / upaya pencegahan penyakit stroke ?
- Bagaimana cara / upaya pengobatannya ?
- Bagaimana perawatan pasca stroke ?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini antara lain :
1.
Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Olah Raga
2.
Untuk mengetahui Apakah stroke itu.
3.
Untuk mengetahui Bagaimana jenis/bentuk/klasifikasi
stroke.
4.
Untuk mengetahui Apa Faktor Resiko Stroke.
5.
Untuk mengetahui Bagaimana mekanisme timbulnya penyakit
stroke
6.
Untuk mengetahui tanda – tanda dan gejala klinisnya.
7.
Untuk mengetahui bagaimana cara / upaya pencegahan.
8.
Untuk mengetahui bagaimana cara / upaya pengobatan.
9.
Untuk mengetahui bagaimana cara / upaya perawatan pasca
stroke.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Masalah Penyakit Stroke.
Stroke adalah kematian jaringan otak (infark serebral) akibat kurangnya
aliran darah dan asupan oksigen ke otak.WHO mendefinisikan bahwa Stroke adalah
gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh
darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.
Menurut sumber Wikipedia, Stroke adalah
suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah
ke suatu bagian otak
tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan
serangkaian reaksi bio-kimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak.
Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan
oleh jaringan itu.
Pengertian Stroke menurut Iskandar Junaidi
adalah merupakan penyakit gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan
saraf/deficit neurologik akibat gangguan aliran darah pada salah satu bagian
otak. Secara sederhana Stroke
didefinisi sebagai penyakit otak akibat terhentinya suplai darah ke otak karena
sumbatan atau perdarahan, dengan gejala lemas / lumpuh sesaat atau gejala berat
sampai hilangnya kesadaran, dan kematian.
Sumber lain menyebutkan bahwa Stroke
termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai
dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena
berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan
oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya
pembuluh darah.
B. Jenis/ Bentuk/ Klasifikasi
Stroke dibagi menjadi dua jenis
yaitu stroke iskemik maupun stroke hemorragik. Pada stroke iskemik, aliran
darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada
dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh
darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami stroke
jenis ini.
Pada
stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang
normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir
70 persen kasus stroke hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi. Stroke hemorragik
ada 2 jenis, yaitu:
- Hemorragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
- Hemorragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
Pada stroke iskemik,
penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju
ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri
vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung. Stroke
Iskemik terbagi lagi menjadi 3 yaitu:
- Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
- Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
- Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.
Suatu ateroma (endapan lemak) bisa
terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan
berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh
darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar
otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di
dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.
Pembuluh darah arteri karotis dan
arteri vertebralis beserta percabangannya bisa juga tersumbat karena adanya
bekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya dari jantung atau satu
katupnya. Stroke semacam ini disebut emboli serebral (emboli = sumbatan,
serebral = pembuluh darah otak) yang paling sering terjadi pada penderita yang
baru menjalani pembedahan jantung dan penderita kelainan katup jantung atau
gangguan irama jantung (terutama fibrilasi atrium).
Emboli lemak jarang menyebabkan
stroke. Emboli lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yang pecah
dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri.
Stroke juga bisa terjadi bila suatu
peradangan atau infeksi menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang menuju ke
otak. Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit
pembuluh darah di otak dan menyebabkan strok.
Penurunan
tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke
otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Stroke bisa terjadi jika
tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun. Hal ini terjadi jika
seseorang mengalami kehilangan darah yang banyak karena cedera atau pembedahan,
serangan jantung atau irama jantung yang abnormal.
Stroke iskemik merupakan salah satu penyakit dengan angka kematian yang
tinggi, namun penyakit. ini dalam perjalanannya menunjukkan penurunan angka
kematian dari 88,8 per 100.000 populasi (tahun 1950) menjadi 26,4 per 100.000
(tahun 1996). Angka kematian tersebut berbeda antara populasi kulit hitam dan
kulit putih. Angka kematian pada pria kulit hitam adalah 50,9 per 100.000
populasi dan 39,2 per 100.000 wanita kulit hitam. Sedangkan angka kematian pada
pria kulit putih adalah 26,3 per 100.000 dan 22,9 per 100.000 pada wanita kulit
putih. Alasan yang tepat mengenai perbedaan ini tidak diketahui dengan pasti,
tetapi diperkirakan bahwa faktor genetik, geografi dan budaya ikut berpengaruh.
C. Faktor Resiko Stroke
1.
Faktor
resiko medis, antara lain Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi),
Kolesterol, Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), Gangguan
jantung, diabetes, Riwayat stroke dalam keluarga, Migrain.
2.
Faktor
resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak sehat (junk
food,
fast food),
Alkohol, Kurang olahraga, Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas.
3.
80%
pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut
statistik. 93% pengidap penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit
tekanan darah tinggi.
4.
Pemicu stroke pada dasarnya adalah,
suasana hati yang tidak nyaman (marah-marah), terlalu banyak minum alkohol,
merokok dan senang mengkonsumsi makanan yang berlemak.
D. Mekanisme Timbulnya Penyakit Stroke.
Pembuluh darah
arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya bisa juga
tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya
dari jantung atau satu katupnya. Stroke semacam ini disebut emboli serebral
(emboli = sumbatan, serebral = pembuluh darah otak) yang paling sering terjadi
pada penderita yang baru menjalani pembedahan jantung dan penderita kelainan
katup jantung atau gangguan irama jantung (terutama fibrilasi atrium).
Emboli lemak jarang
menyebabkan Stroke. Emboli lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yang
pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam sebuah
arteri.
Stroke juga bisa
terjadi bila suatu peradangan atau infeksi menyebabkan penyempitan pembuluh
darah yang menuju ke otak. Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga
bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan menyebabkan Stroke.
Penurunan tekanan
darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak, yang
biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Stroke bisa terjadi jika tekanan darah
rendahnya sangat berat dan menahun. Hal ini terjadi jika seseorang mengalami
kehilangan darah yang banyak karena cedera atau pembedahan, serangan jantung
atau irama jantung yang abnormal.
E. Tanda – Tanda dan Gejala
Klinis
Berdasarkan lokasinya di tubuh,
gejala-gejala Stroke terbagi menjadi berikut:
1.
Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot
(hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi sensorik
2.
Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun
kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan,
refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung
terganggu, lidah lemah.
3. Cerebral
cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut
hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack
(TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan awal Stroke. Pada sumber
lain tanda dan gejala Stroke yaitu:
·
Adanya serangan defisit neurologis fokal,
berupa Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh
·
Hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada
lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh. Baal atau mati rasa sebelah
badan, terasa kesemutan, terasa seperti terkena cabai, rasa terbakar
·
Mulut, lidah mencong bila diluruskan
·
Gangguan menelan : sulit
menelan, minum suka keselek
·
Bicara tidak jelas (rero), sulit berbahasa, kata
yang diucapkan tidak sesuai keinginan atau gangguan bicara berupa pelo, sengau,
ngaco, dan kata-katanya tidak dapat dimengerti atau tidak dipahami
(afasia). Bicara tidak lancar, hanya sepatah-sepatah kata
yang terucap
·
Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang
tepat
·
Tidak memahami pembicaraan
orang lain
·
Tidak mampu membaca
dan menulis, dan tidak memahami tulisan
·
Tidak
dapat berhitung, kepandaian menurun
·
Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh
·
Hilangnya kendalian terhadap kandung kemih,
kencing yang tidak disadari
·
Berjalan menjadi sulit, langkahnya kecil-kecil
·
Menjadi pelupa ( dimensia)
·
Vertigo ( pusing, puyeng ), atau perasan
berputar yang menetap saat tidak beraktifitas
·
Awal terjadinya penyakit
(Onset) cepat, mendadak dan biasanya terjadi pada saat beristirahat
atau bangun tidur
·
Hilangnya penglihatan, berupa penglihatan
terganggu, sebagian lapang pandangan tidak terlihat, gangguan pandangan tanpa
rasa nyeri, penglihatan gelap atau ganda sesaat
·
Kelopak mata sulit dibuka
atau dalam keadaan terjatuh
·
Pendengaran hilang atau gangguan pendengaran,
berupa tuli satu telinga atau pendengaran berkurang
·
Menjadi lebih sensitif: menjadi mudah menangis
atau tertawa
·
Kebanyakan tidur atau selalu ingin tidur
·
Kehilangan keseimbangan, gerakan tubuh tidak
terkoordinasi dengan baik, sempoyongan, atau terjatuh
·
Gangguan kesadaran, pingsan sampai tidak
sadarkan diri
F. Upaya Pencegahan Stroke.
Stroke
sangat dapat dicegah, hampir 85% dari semua Stroke dapat dicegah , karena
ancaman Stroke hingga merenggut nyawa dan derita akibat Stroke. Hidup bebas tanpa Stroke
merupakan dambaan bagi semua orang. Tak heran semua orang selalu berupaya untuk
mencegah Stroke atau mengurangi faktor risiko dengan menerapkan pola hidup
sehat, olahraga teratur, penghindari stress hingga meminum obat atau suplemen
untuk menjaga kesehatan pembuluh darah hingga dapat mencegah terjadinya Stroke.
Ganggang
Laut Cokelat untuk mencegah Stroke dan Pasca Stroke
Bertahun
– tahun para ahli pengobatan Tonga
telah menggunakan ekstrak Ganggang laut cokelat (brown seaweed)
untuk mencegah penyakit, memperpanjang usia dan meningkatkan kesehatan secara
signifikan.
Ganggang
laut cokelat (brown seaweed) banyak
mengandung vitamin dan mineral yang seimbang dan bermanfaaat seperti : kalsium,
magnesium, iron, copper, mangan, zin, boron dan iodine, selain itu mengandung
serat, asam amino, dan B-komplex.
Ganggang
Laut Cokelat (brown seaweed) juga
mengandung beberapa zat aktif, yang dapat mengurangi risiko terkena stroke
akibat penyumbatan pembuluh darah, seperti:
- Alginate, yakni serat tak larut yang berperan mengurangi kadar lemak, trigliserida serta kolesterol dalam darah, sehingga terkontrol.
- laminarin sebagai zat anti penggumpalan darah yang membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
- Iodium organik membantu mengoptimalkan fungsi tiroid untuk metabolisme tubuh lebih baik
- Mineral koloidal yang mudah diserap oleh tubuh.
- Kandungan lain yang berguna bagi pasien pasca stroke adalah fucoidan yaitu suatu polisakarida kompleks yang membantu memperbaiki daya ingat dan sistem motorik pasca stroke serta meregenerasi sel-sel baru untuk kesehatan menyeluruh..
Hal
ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan pada pasien pasca stroke yang
dilakukan Universitas Manitoba , Winnipeg , Kanada. Hasilnya
menunjukkan bahwa fucoidan dalam brown seaweed mempercepat pemulihan fungsi
motorik pada minggu pertama serta memperbaiki memori.
Penelitian
Manfaat Ganggang Laut Cokelat lainnya:
-
|
Fucoidan dalam
ganggang cokelat mampu menghambat pembentukan bekuan darah sehingga
menurunkan resiko terserang penyakit jantung dan stroke (
|
-
|
Fucoidan dalam
ganggang cokelat mempercepat fungsi motorik pada minggu pertama dan perbaikan
memori (
|
-
|
Ganggang
cokelat mengubah aktifitas enzim di liver yg mengontrol metabolisme asam
lemak, sehingga menurunkan kadar lemak dalam darah. Selain itu, dapat juga
meningkatkan pembakaran lemak di liver (Laboratory of Lipid Chemistry,
Yokohama- Jepang)
|
-
|
Ganggang Laut
cokela (brown seaweed) membantu menurunkan kadar kolesterol sebanyak 26,5%
dan trigliserida sebanyak 36,1% (
|
G. Upaya Pengobatan Stroke.
Jika
mengalami serangan stroke, segera dilakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah
penyebabnya bekuan darah atau perdarahan yang tidak bisa diatasi dengan obat
penghancur bekuan darah.
Penelitian
terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala lainnya bisa dicegah atau
dipulihkan jika obat stroke yang berfungsi menghancurkan bekuan darah disuntikkan
kurang dari tiga jam sejak serangan (periode emas).
Obat
yang diberikan biasanya diberikan berdasarkan penyebab stroke , dan akibat yang
ditimbulkan oleh stroke tersebut, seperti obat depresi (untuk mengatasi
gangguan psikis), dan memerlukan respirator (alat bantu nafas).
Salah
satu penyebab stroke adalah kolesterol yang meningkatkan risiko penyumbatan
pembuluh darah akibat bekuan darah, sehingga obat stroke yang biasa diberikan
obat pengencer darah dan obat penurun kadar kolesterol.
Antikoagulan (anti
penggumpalan) tidak diberikan kepada penderita tekanan darah tinggi dan tidak
pernah diberikan kepada penderita dengan perdarahan otak karena akan menambah
risiko terjadinya perdarahan ke dalam otak.
Penderita stroke biasanya diberikan oksigen dan dipasang
infus untuk memasukkan cairan dan zat makanan. Pada stroke in evolution
diberikan antikoagulan (misalnya heparin), tetapi obat
ini tidak diberikan jika telah terjadi completed stroke.
Pada completed stroke, beberapa jaringan otak
telah mati. Memperbaiki aliran darah ke daerah tersebut tidak akan dapat
mengembalikan fungsinya. Karena itu biasanya tidak dilakukan pembedahan.
Pengangkatan sumbatan pembuluh darah yang dilakukan setelah
stroke ringan atau transient ischemic attack, ternyata bisa mengurangi
risiko terjadinya stroke di masa yang akan datang. Sekitar 24,5% pasien
mengalami stroke berulang.
Untuk mengurangi pembengkakan dan tekanan di dalam otak
pada penderita stroke akut, biasanya diberikan manitol
atau kortikosteroid. Penderita stroke yang sangat berat
mungkin memerlukan respirator (alat bantu bernapas) untuk mempertahankan
pernafasan yang adekuat. Di samping itu, perlu perhatian khusus kepada fungsi
kandung kemih, saluran pencernaan dan kulit (untuk mencegah timbulnya luka di
kulit karena penekanan).
Stroke biasanya tidak berdiri sendiri, sehingga bila ada
kelainan fisiologis yang menyertai harus diobati misalnya gagal jantung, irama
jantung yang tidak teratur, tekanan darah tinggi dan infeksi paru-paru. Setelah
serangan stroke, biasanya terjadi perubahan suasana hati (terutama depresi),
yang bisa diatasi dengan obat-obatan atau terapi psikis.
Terapi Air Hangat Dapat Sembuhkan Stroke
Air hangat adalah satu media terapi
yang bisa menyembuhkan penyakit stroke. Efek hidrostatik, hidrodinamik dan
hangatnya membuat tubuh bisa bergerak lancar, memperlancar peredaran darah dan
memberikan ketenangan. Itulah hidropterapi. Bagaimanakah proses terapi ini?
Menurut
dr Peni Kusumastuti SpRM, spesialis rehabilitasi medik dari Klinik Dharma Daya
Lestari Jakarta, menyembuhkan stroke memang tidak semudah membalikkan telapak
tangan. Butuh kesadaran dan kedisiplinan. Salah satu terapi yang dapat
memulihkan otot dan sendi yang kaku adalah hidroterapi. Hidroterapi, kata dr
Peni merupakan salah satu bentuk terapi latihan dengan menggunakan modalitas
air hangat. Terapi yang ditawarkan adalah therapeutical pool (terapi
latihan di kolam).
Air,
lanjutnya, adalah media terapi yang tepat untuk pemulihan cedera. Pengaruh gaya apung air membuat
beban terhadap sendi tubuh seorang pasien berkurang. "Air yang digunakan
memiliki suhu 31 derajat celsius. Kisaran suhu ini cukup aman dan memberikan
efek relaksasi bagi pasien, melancarkan sirkulasi darah, menurunkan rasa nyeri
dan meningkatkan kemampuan alat gerak," katanya.
Dasar
utama penggunaan air hangat untuk pengobatan adalah efek hidrostatik dan
hidrodinamik. Secara ilmiah, jelas dr Peni, air hangat mempunyai dampak
fisiologis bagi tubuh. Pertama, berdampak pada pembuluhdarah. Hangatnya air
membuat sirkulasi darah menjadi lancar. Kedua, faktor pembebanan di dalam air
akan menguatkan otot-otot dan ligament yang mempengaruhi sendi-sendi tubuh. Tak
heran, pasien dengan menggunakan encok dan rematik sangat baik bila diterapi
dengan air hangat.
Ketiga
latihan di dalam air berdampak positif terhadap otot jantung dan paru-paru.
Latihan di dalam air membuat sirkulasi pernapasan menjadi lebih baik. "Efek
hidrostatik dan hidrodinamik pada terapi ini juga membantu menopang berat badan
saat latihan jalan," ujar Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Rehabilitasi
Medik Indonesia (PERDOSRI) ini. Selain hal-hal positif di atas, air bersuhu 31
derajat Celsius mempengaruhi oksigenisasi jaringan sehingga dapat mencegah
kekakuan otot, menghilangkan rasa nyeri, menenangkan jiwa dan merilekskan tubuh.
H. Perawatan Paska Stroke.
Setelah
stroke, sel otak mati dan hematom yg terbentuk akan diserap kembali secara
bertahap. Proses alami ini selesai dalam waktu 3 bulan. Pada saat itu, 1/3
orang yang selamat menjadi tergantung dan mungkin mengalami komplikasi yang
dapat menyebabkan kematian atau cacat
Diperkirakan ada 500.000
penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut:
- 1/3 --> bisa pulih kembali,
- 1/3 --> mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang,
- 1/3 sisanya --> mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur.
Hanya 10-15 %
penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti sedia kala, sisanya
mengalami cacat, sehingga banyak penderita Stroke menderita stress akibat
kecacatan yang ditimbulkan setelah diserang stroke.
Akibat Stroke lainnya:
- 80% penurunan parsial/ total gerakan lengan dan tungkai.
- 80-90% bermasalah dalam berpikir dan mengingat.
- 70% menderita depresi.
- 30 % mengalami kesulitan bicara, menelan, membedakan kanan dan kiri.
Stroke tak
lagi hanya menyerang kelompok lansia, namum kini cenderung menyerang generasi
muda yang masih produktif. Stroke juga tak lagi menjadi milik warga kota yang berkecukupan ,
namun juga dialami oleh warga pedesaan yang hidup dengan serba keterbatasan.
Hal ini akan
berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan
terganggunya sosial ekonomi keluarga. Selain karena besarnya biaya pengobatan
paska stroke , juga yang menderita stroke adalah tulang punggung keluarga yang
biasanya kurang melakukan gaya
hidup sehat, akibat kesibukan yang padat.
Sekali
terkena serangan stroke tidak membuat Anda terbebas dari stroke. Di samping
dampak menimbulkan kecacatan, masih ada kemungkinan dapat terserang kembali di
kemudian hari.
Pasca
stroke biasanya penderita memerlukan rehabilitasi serta terapi psikis seperti
terapi fisik, terapi okupasi, terapi wicara, dan penyediaan alat bantu di unit orthotik
prostetik. Juga penanganan psikologis pasien, seperti berbagi rasa, terapi
wisata, dan sebagainya.
Selain
itu, juga dilakukan community based rehabilitation (rehabilitasi
bersumberdaya masyarakat) dengan melakukan penyuluhan dan pelatihan masyarakat
di lingkungan pasien agar mampu menolong, setidaknya bersikap tepat terhadap
penderita. Hal ini akan meningkatkan pemulihan dan integrasi dengan masyarakat.
Bahaya
yang menghantui penderita stroke adalah serangan stroke berulang yang dapat
fatal atau kualitas hidup yang lebih buruk dari serangan pertama. Bahkan ada pasien yang
mengalami serangan stroke sebanyak 6-7 kali. Hal ini disebabkan pasien tersebut
tidak mengendalikan faktor risiko stroke.
Bagi
mereka yang sudah pernah terkena serangan stroke, Gaya hidup sehat haruslah
jadi pilihan agar tidak kembali diserang stroke, seperti: berhenti merokok,
diet rendah lemak atau kolesterol dan tinggi serat, berolahraga teratur 3 X
seminggu (30-45 menit), makan secukupnya, dengan memenuhi kebutuhan gizi
seimbang, menjaga berat badan jangan sampai kelebihan berat badan, berhenti
minum alkohol dan atasi stres.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Stroke
adalah kematian jaringan otak (infark serebral) akibat kurangnya aliran darah
dan asupan oksigen ke otak. Stroke dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :
stroke iskemik dan stroke hemoragik. Pada stroke iskemik, suplai darah ke
bagian otak terganggu akibat aterosklerosis atau bekuan darah yang menyumbat
pembuluh darah. Sedangkan pada stroke hemoragik, pembuluh darah pecah sehingga
menghambat aliran darah normal dan menyebabkan darah merembes pada area otak
dan menimbulkan kerusakan. Pemicu
stroke pada dasarnya adalah, suasana hati yang tidak nyaman (marah-marah),
terlalu banyak minum alkohol, merokok dan senang mengkonsumsi makanan yang
berlemak. 80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut
statistik. 93% pengidap penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit
tekanan darah tinggi.
B.
Saran
Menjaga kesehatan tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat,
olahraga teratur, penghindari stress hingga meminum obat atau suplemen dalam
kehidupan sehari – hari untuk menjaga kesehatan pembuluh darah hingga dapat
mencegah terjadinya Stroke. Hidup bebas Stroke.
DAFTAR PUSTAKA
1. Seri
Gaya Hidup Sehat: Cara Bijak Hadapi Stroke, Jantung & Pembuluh Darah, Agustus
2007, PT Gramedia.
Detail penyakit Stroke medicastore.com
2. www.medicastore.com
5. www.shvoong.com
No comments:
Post a Comment